“Dhan, ikutlah,
pasti banyak manfaat jika kamu ikut ini”
Toeng,
aku masih bingung sebenarnya, apakah aku akan mengikuti elkam ini atau tidak.
Aku dari dulu tak memiliki background kerja social, dan sekarang ditawari untuk
mengikuti sebuah elkam yang mengharuskan aku menjadi seorang pengajar di
lingkungan proletar. Ah, bukan proletar, lebih parah lagi malah.
“Haduu,
bingung fii, itu nanti kita ngajar anak pemulung gitu gitu??”
Oh
menn, aku bingung. Saat ini aku belum
mengikuti elemen kampus apapun, padahal di angkatan ku, syarat mengikuti
yudisium adalah mengikuti setidaknya satu elkam, dan itu dibuktikan dengan
sertifikat. Sertifikat akan diberikan setelah setahun mengikuti elkam tersebut.
Namun sampai saat ini aku masih sakit hati setelah aku gagal masuk ke BEM.
“Iya
Dhann, lucu kann, fitri sudah gak sabar buat ikut itu lhoo Dhann. Adek adek nya
pasti lucu-lucu, ah nyenengin pasti”.
Sepertinya
Fitri sudah sangat bersemangat untuk mengikuti elkam ini. Perlu diketahui bahwa
elkam ini adalah elkam yang bergerak di bidang social. Dimana tugas pokok dari
elkam ini adalah memberikan pengajaran bagi adek-adek anak pemulung yang
rata-rata putus sekolah. Yah namanya juga wanita, selalu memiliki sisi keibuan
yang membawa mereka pada pikiran pikiran menyenangkan jika sudah berhubungan
dengan anak anak. Berbeda 180 derajat dengan apa yang ku pikirkan. Pertama aku
mendengarkan tawaran darinya, hal pertama yang ku fikirkan adalah anak anak
bandel, susah diatur, teriak-teriak, dan pikiran-pikiran buruk lainnya. Ahh,
tapi enolak ajakan Fitri juga suatu hal yang sulit ku ucapkan. Pertama kali
mengenalnya, aku sudah melihat sesuatu yang special dalam dirinya. Ceria, penuh
semangat, hanya satu yang kurang. Dia masih kekanak kanakan. Namun wajar karena
saat ini dia masih berusia 18 tahun dan baru lulus dari SMA untuk kemudian
melanjutkan pendidikan kedinasan di sekolah yang sama dengan ku saat ini.
Ada
yang special dengan gadis ini. Entah kenapa sejak pertama aku mengenalnya
kira-kira seminggu yang lalu, aku merasa kalau aku harus dekat dengan gadis
ini. Aku ingin menjadikan nya sahabat ku, bahkan lebih dari itu jika Tuhan
mengijinkan. Kata seorang teman, ketertarikan pada lawan jenis didorong oleh
bau feromon yang sejenis. Apakah ini ada hubungan nya atau tidak, akupun tak
tahu.Yang jelas, sifatnya itulah yang menarik. Pasti menyenangkan jika memiliki
sahabat sepertinya, yang mampu menyegarkan suasana, yang mampu memunculkan topic-topik
menarik lain, ketika aku sudah tak memiliki sesuatu lagi untuk dibahas
bersamanya.
(Bersambung)
0 comments:
Post a Comment